Kamis, 04 Oktober 2018

WATERFALL SDLC

Waterfall adalah pendekatan SDLC paling awal yang digunakan untuk pengembangan perangkat lunak. Hal ini juga disebut sebagai model SDLC linear-sekuensial. Hal ini sangat sederhana untuk memahami dan menggunakanya dalam mengimplementasikan sebuah sistem.
Dalam Model Waterfall, setiap tahap harus berurutan, dan tidak dapat meloncat ketahap berikutnya, harus menyelesaikan tahap pertama baru lanjut ke tahap ke dua dst.
Langkah-langkah Waterfall SDLC:



Pendekatan Waterfall digunakan secara luas dalam Pengembangan sistem, step-step nya terdiri dari:

Requirement Gathering and analysis - Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh :

  1. program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
  2. System Design - Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap
  3. Implementation - Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
  4. Integration and Testing - Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing)
  5. Deployment of system - Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.
  6. Maintenance - Proses pemeliharaan sistem yang sudah dibangun                                                                
Kelebihan Waterfall Model
    Keuntungan dari Waterfall model adalah Jadwal dapat diatur dengan tenggat waktu untuk setiap tahap pengembangan dan produk dapat dilanjutkan melalui proses pengembangan model fase satu per satu. Pembangunan bergerak dari konsep, melalui desain, implementasi, pengujian, instalasi, pemecahan masalah, dan berakhir di operasi dan pemeliharaan

    Berikut Keuntungan lainya dari Waterfall Model :
    • Simple, mudah dimengerti dan di implemetasikan
    • Mudah untuk mengelola karena model yang sederhana. Setiap fase memiliki spesifik requirement dan proses review
    • Fase diproses dan diselesaikan satu per satu
    • Cocok untuk project skala kecil dimana kebutuhan project dapat mudah dimengerti
    • Jelas dalam mendefinisikan setiap tahap
    • Mudah menentukan pencapaian suatu sistem
    • Mudah dalam menentukan tugas setiap individu
    • Proses pendokumentasian lebih mudah.

    Kekurangan Waterfall Model
    Kerugian dari Waterfall model adalah tidak memungkinkan banyak refleksi atau revisi. Setelah aplikasi dalam tahap pengujian, sangat sulit untuk kembali dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan baik atau pikiran pada dalam tahap konsep.

    Berikut Kerugian lainya dari Waterfall Model:
    • Aplikasi yang dihasilkan cenderung lama karena step-step tidak dapat dilongkap
    • Resiko yang tinggi karena proses nya terlalu lama
    • Tidak cocok untuk project yang terlalu complex dan Object Oriented Projects
    • Tidak cocok untuk project jangka lama dan untuk project yang sedang berjalan
    • Tidak cocok untuk project yang mudah berganti-ganti model proses
    • Sulit untuk mengukur kemajuan dalam tahap
    • Integrasi dilakukan sebagai "big-bang. Di akhir, yang tidak memungkinkan mengidentifikasi setiap teknologi atau bisnis hambatan atau tantangan awal.
    Share:

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Blog Archive

    Theme Support