XML merupakan meta-language seperti tag HTML yang digunakan untuk mendeskripsikan data-data. Tag-tag pada XML dapat Anda buat sendiri sehingga tidak ada tag-tag default seperti halnya tag HTML.
Kegunaan XML :
Pernahkah Anda bertanya-tanya, untuk apa sebenarnya XML itu? Apa data yang akan ditampungnya? Apakah semua situs web perlu menggunakan XML? Saya akan mencoba menggambarkan kegunaan fungsi dari XML dengan langsung pada studi kasusnya.
Sebuah perusahaan A adalah sebuah media lokal yang menyajikan informasi seputar berita lokal yang cukup dikenal. Perusahaan ini mempunyai web portal berita online yang menampilkan berita terbaru setiap harinya. Semua data atau artikel tersimpan dalam database yang diletakkan pada webserver.
Kemudian ada salah satu perusahaan B yang ingin menyajikan kumpulan berita dari semua web media lokal menjadi satu pada website miliknya. Website ini juga menampilkan berita yang tersedia pada web perusahaan A untuk update artikel miliknya. Data-data artikel didapatnya dari web perusahaan A kemudian dimasukkan ke dalam database web perusahaan B secara manual oleh admin supaya dapat ditampilkan pada halaman website perusahaan B.
Dari cerita singkat tersebut Anda sudah mendapat gambaran betapa repotnya untuk menampilkan data yang selalu up to date, karena setiap data pada perusahaan A diubah maka admin pada perusahaan B harus mengedit data yang ada di dalam databasenya. Tentu hal akan memakan waktu dan kinerja yang sangat besar dan melelahkan.
Dengan adanya teknologi XML hal ini tidak akan terjadi. Semua perkerjaan meng-update data terbaru tidak perlu dilakukan, karena XML akan mengambil dan mentransfer data yang Anda butuhkan untuk ditampilkan pada situs Anda.
Dengan adanya XML, jika data pada situs perusahaan A diupdate maka informasi pada web perusahaan B juga akan ikut ter-update.
XML dapat memisahkan data dari tag HTML
Beberapa hal yang harus Anda ingat mengenai kegunaan XML adalah sebagai berikut :
Biasanya data yang ditampilkan dengan HTML disimpan jadi satu dengan file HTML. Kini dengan XML, data dapat dipisah dari file HTML dan disimpan pada file XML tersendiri. Dengan demikian Anda dapat menkonsentrasikan pada HTML untuk menampilkan dan memformat data, dan XML yang akan berisi data tersebut.
XML Digunakan Untuk Pertukaran Data Meskipun Berbeda Platform
Pada kenyataanya dalam dunia komputer, sistem komputer dan database mengandung data yang tidak kompatibel satu sama lain. Dengan demikian tidak mungkin terjadinya pertukaran data melalui internet jika terdapat perbedaan sistem operasi dan aplikasi database yang digunakan.
Dengan menggunakan XML untuk pertukaran data, masalah perbedaan platform dan aplikasi tidak perlu diresahkan lagi. karena data yang disimpan pada XML dapat dibaca oleh berbagai macam platform dan aplikasi.
Data Pada XML Berupa Teks
Karena data yang disimpan pada XML berupa teks, maka data tersebut akan sangat mudah dibaca oleh berbagai aplikasi. Dan data akan tetap valid meskipun dilakukan updgrade terhadap sistem operasi, server, aplikasi baru dan browser baru.
RSS (Really Simple Syndication)
RSS merupakan pengembangan dari XML. RSS digunakan untuk membuat standarisasi pada penggunaan tag-tag XML sehingga pembuatan tag XML tidak lagi sebebas yang Anda inginkan. Alasannya sederhana, agar pada saat mengimpor data XML dari situs lain, Anda tidak perlu mencari tahu apa nama tag XML yang digunakan.
XML Pada Android
Satu fitur yang paling bermanfaat di Android sebagai lingkungan pengembangan adalah penggunaan XML untuk mendefinisikan banyak atribut di dalam infrastruktur aplikasi. Ini menyebabkan tidak diperlukannya bekerja di dalam bahasa programming Java untuk menangani atribut-atribut ini. Sekian ratus kode Java bisa menjadi hemat. Segala yang ada di dalam aplikasi – mulai dari layout User Interface, string teks, animasi, hingga komunikasi antar proses dengan layanan sistem operasi Android (seperti menggetarkan gadget atau memutar ringtone) – dapat dilakukan via XML.
Apa yang membuat XML ideal untuk pengembangan Android, terutama untuk pemula, adalah kemudahan penggunaannya. Penggunaannya tidak lebih sulit dari HTML. Jadi jika sudah mengetahui bagaimana menggunakan tag untuk menebalkan teks atau menyisipkan gambar di website, berarti dapat menggunakan XML.
XML memberikan fleksibilitas yang luar biasa untuk mengakomodasi beragam hal di dalam aplikasi, seperti ukuran layar yang berbeda, bahasa, dan rancangan UI.
1. Ukuran Layar
Dikarenakan rancangan User Interface dapat ditentukan secara tepat oleh suatu file XML, menjadi mudah untuk bekerja dengan beragam ukuran layar yang ada pada perangkat android saat ini. Katakanlah jika ingin membuat suatu layout tertentu untuk tiga ukuran layar yang digunakan di telepon Android :
- Quarter VGA (QVGA), 240 x 320 pixel
- Half VGA (HVGA), 320 x 480 pixel (“sweet spot” untuk kebanyakan telepon Android)
- Wide VGA (WVGA), 800 x 480 pixel (yang ada pada telepon-telepon terbaru)
Bagaimana XML memberikan solusi untuk itu ? Secara sederhana kita dapat merancang UI di XML untuk masing-masing ukuran dan menggunakan Java untuk menentukan resolusi layar telepon.
2. Jam Desktop
Tag XML untuk suatu fungsi program Android biasanya memiliki nama yang sama dengan pasangannya di Java, sehingga dapat mengakses kekuatan bahasa pemrogramman dari XML yang sederhana. Contohnya, XML tag yang berhubungan dengan AnalogClock di Java.
XML tag di Android dimulai dengan tanda kurung sudut, diikuti (tanpa spasi) oleh nama class, lalu spasi, tanda garis miring dan tanda kurung sudut penutup seperti contoh diatas.
Untuk mengkustomisasi suatu AnalogClock, kita dapat menambahkan attribut-attribut ke tag AnalogClock, menyisipkannya sebelum bagian penutup tag. Misalnya, kita ingin menambahkan suatu ID untuk mereferensikannya ke utilitas lain di aplikasi, maka kita akan menuliskannya seperti berikut :
Tanda diatas menambahkan ID ke AnalogClock dengan nama AnalogClock, yang dapat digunakan sebagai referensi dimana saja pada aplikasi anda.
Untuk setiap tag XML di Android, ada banyak parameter yang membuat kita dapat mengendalikan tampilan dan implementasi tag, termasuk penempatannya, penamaannya (digunakan di kode Java) dan opsi-opsi lain.
Pada kondisi sesungguhnya, untuk kemudahan pembacaan, programmer biasanya menulis kode ini dengan beberapa parameter konfigurasi yang dipisahkan dalam baris-baris yang berbeda seperti :
Kompiler Android akan menganggap seluruh hal di dalam tag AnalogClock sebagai parameter, atau opsi kustomisasi, hingga ditutup dengan tag penutup.
fill_parent pada contoh diatas berfungsi menarik/strech konten untuk memenuhi suatu container. wrap_content pada contoh diatas berfungsi membuat konten dalam format “tile”
3. Menggunakan Resources Aplikasi Android
Sebagai tambahan bagi kode Java dan XML, resource aplikasi adalah elemen-elemen media dan beragam tipe file yang memberikan kontribusi pada satu atau lebih fungsionalitas. Dapat berupa file-file XML yang berisi parameter-parameter animasi atau string teks, file image bitmap atau stream audio dan video.
Satu dari alasan utama meng-eksternalisasi sumber daya ini adalah dapat memiliki satu set sumber daya untuk beragam hal, seperti untuk ukuran layar yang berbeda atau versi bahasa yang berbeda. Lokalisasi bahasa dapat melokalisasi aplikasi ke berbagai bahasa negara. Lokalisasi bahasa ini dapat secara mudah direferensikan dalam kode Java dan dirubah jika perlu dengan mem-pointing-nya ke file name atau folder eksternal yang berbeda.
4. Image Bitmap
Resource aplikasi yang umum yakni image bitmap. Image bitmap PNG atau JPEG ditempatkan di folder /res/drawable. Image tersebut kemudian dapat direferensikan berdasarkan nama file saja (tanpa ekstension) di kode Java maupun di XML. Karenanya pastikan file PNG dan JPG tidak memiliki nama yang sama
Selain itu, berlawanan dengan konvensi penamaan file normal, nama file image dapat hanya berisi hanya angka dan huruf kecil, jadi pastikan anda ingat selalu aturan ini (satu diantara sekian banyak anomali dalam programming Android).
Kesimpulannya, untuk menset-up image bitmap untuk digunakan dalam aplikasi yaitu dengan melakukan hal-hal berikut :
Berikan nama file dengan benar
Gunakan format PNG atau JPG
Pastikan file-file tersebut berada di folder /res/drawable sehingga android dapat menemukannya.
Sumber :