Rabu, 11 Desember 2019

XML dan XML Pada Android


XML merupakan meta-language seperti tag HTML yang digunakan untuk mendeskripsikan data-data. Tag-tag pada XML dapat Anda buat sendiri sehingga tidak ada tag-tag default seperti halnya tag HTML.

Kegunaan XML :

Pernahkah Anda bertanya-tanya, untuk apa sebenarnya XML itu? Apa data yang akan ditampungnya? Apakah semua situs web perlu menggunakan XML? Saya akan mencoba menggambarkan kegunaan fungsi dari XML dengan langsung pada studi kasusnya.

Sebuah perusahaan A adalah sebuah media lokal yang menyajikan informasi seputar berita lokal yang cukup dikenal. Perusahaan ini mempunyai web portal berita online yang menampilkan berita terbaru setiap harinya. Semua data atau artikel tersimpan dalam database yang diletakkan pada webserver.

Kemudian ada salah satu perusahaan B yang ingin menyajikan kumpulan berita dari semua web media lokal menjadi satu pada website miliknya. Website ini juga menampilkan berita yang tersedia pada web perusahaan A untuk update artikel miliknya. Data-data artikel didapatnya dari web perusahaan A kemudian dimasukkan ke dalam database web perusahaan B secara manual oleh admin supaya dapat ditampilkan pada halaman website perusahaan B.

Dari cerita singkat tersebut Anda sudah mendapat gambaran betapa repotnya untuk menampilkan data yang selalu up to date, karena setiap data pada perusahaan A diubah maka admin pada perusahaan B harus mengedit data yang ada di dalam databasenya. Tentu hal akan memakan waktu dan kinerja yang sangat besar dan melelahkan.

Dengan adanya teknologi XML hal ini tidak akan terjadi. Semua perkerjaan meng-update data terbaru tidak perlu dilakukan, karena XML akan mengambil dan mentransfer data yang Anda butuhkan untuk ditampilkan pada situs Anda.

Dengan adanya XML, jika data pada situs perusahaan A diupdate maka informasi pada web perusahaan B juga akan ikut ter-update.

XML dapat memisahkan data dari tag HTML

Beberapa hal yang harus Anda ingat mengenai kegunaan XML adalah sebagai berikut :
Biasanya data yang ditampilkan dengan HTML disimpan jadi satu dengan file HTML. Kini dengan XML, data dapat dipisah dari file HTML dan disimpan pada file XML tersendiri. Dengan demikian Anda dapat menkonsentrasikan pada HTML untuk menampilkan dan memformat data, dan XML yang akan berisi data tersebut.

XML Digunakan Untuk Pertukaran Data Meskipun Berbeda Platform

Pada kenyataanya dalam dunia komputer, sistem komputer dan database mengandung data yang tidak kompatibel satu sama lain. Dengan demikian tidak mungkin terjadinya pertukaran data melalui internet jika terdapat perbedaan sistem operasi dan aplikasi database yang digunakan.
Dengan menggunakan XML untuk pertukaran data, masalah perbedaan platform dan aplikasi tidak perlu diresahkan lagi. karena data yang disimpan pada XML dapat dibaca oleh berbagai macam platform dan aplikasi.

Data Pada XML Berupa Teks

Karena data yang disimpan pada XML berupa teks, maka data tersebut akan sangat mudah dibaca oleh berbagai aplikasi. Dan data akan tetap valid meskipun dilakukan updgrade terhadap sistem operasi, server, aplikasi baru dan browser baru.

RSS (Really Simple Syndication)

RSS merupakan pengembangan dari XML. RSS digunakan untuk membuat standarisasi pada penggunaan tag-tag XML sehingga pembuatan tag XML tidak lagi sebebas yang Anda inginkan. Alasannya sederhana, agar pada saat mengimpor data XML dari situs lain, Anda tidak perlu mencari tahu apa nama tag XML yang digunakan.

XML Pada Android 

Satu fitur yang paling bermanfaat di Android sebagai lingkungan pengembangan adalah penggunaan XML untuk mendefinisikan banyak atribut di dalam infrastruktur aplikasi. Ini menyebabkan tidak diperlukannya bekerja di dalam bahasa programming Java untuk menangani atribut-atribut ini. Sekian ratus kode Java bisa menjadi hemat. Segala yang ada di dalam aplikasi – mulai dari layout User Interface, string teks, animasi, hingga komunikasi antar proses dengan layanan sistem operasi Android (seperti menggetarkan gadget atau memutar ringtone) – dapat dilakukan via XML.

Apa yang membuat XML ideal untuk pengembangan Android, terutama untuk pemula, adalah kemudahan penggunaannya. Penggunaannya tidak lebih sulit dari HTML. Jadi jika sudah mengetahui bagaimana menggunakan tag untuk menebalkan teks atau menyisipkan gambar di website, berarti dapat menggunakan XML.

XML memberikan fleksibilitas yang luar biasa untuk mengakomodasi beragam hal di dalam aplikasi, seperti ukuran layar yang berbeda, bahasa, dan rancangan UI.

1. Ukuran Layar

Dikarenakan rancangan User Interface dapat ditentukan secara tepat oleh suatu file XML, menjadi mudah untuk bekerja dengan beragam ukuran layar yang ada pada perangkat android saat ini. Katakanlah jika ingin membuat suatu layout tertentu untuk tiga ukuran layar yang digunakan di telepon Android :

  • Quarter VGA (QVGA), 240 x 320 pixel
  • Half VGA (HVGA), 320 x 480 pixel (“sweet spot” untuk kebanyakan telepon Android)
  • Wide VGA (WVGA), 800 x 480 pixel (yang ada pada telepon-telepon terbaru)
Bagaimana XML memberikan solusi untuk itu ? Secara sederhana kita dapat merancang UI di XML untuk masing-masing ukuran dan menggunakan Java untuk menentukan resolusi layar telepon.


2. Jam Desktop

Tag XML untuk suatu fungsi program Android biasanya memiliki nama yang sama dengan pasangannya di Java, sehingga dapat mengakses kekuatan bahasa pemrogramman dari XML yang sederhana. Contohnya, XML tag yang berhubungan dengan AnalogClock di Java.


XML tag di Android dimulai dengan tanda kurung sudut, diikuti (tanpa spasi) oleh nama class, lalu spasi, tanda garis miring dan tanda kurung sudut penutup seperti contoh diatas.

Untuk mengkustomisasi suatu AnalogClock, kita dapat menambahkan attribut-attribut ke tag AnalogClock, menyisipkannya sebelum bagian penutup tag. Misalnya, kita ingin menambahkan suatu ID untuk mereferensikannya ke utilitas lain di aplikasi, maka kita akan menuliskannya seperti berikut :

Tanda diatas menambahkan ID ke AnalogClock dengan nama AnalogClock, yang dapat digunakan sebagai referensi dimana saja pada aplikasi anda.

Untuk setiap tag XML di Android, ada banyak parameter yang membuat kita dapat mengendalikan tampilan dan implementasi tag, termasuk penempatannya, penamaannya (digunakan di kode Java) dan opsi-opsi lain.

Pada kondisi sesungguhnya, untuk kemudahan pembacaan, programmer biasanya menulis kode ini dengan beberapa parameter konfigurasi yang dipisahkan dalam baris-baris yang berbeda seperti :


Kompiler Android akan menganggap seluruh hal di dalam tag AnalogClock sebagai parameter, atau opsi kustomisasi, hingga ditutup dengan tag penutup.

fill_parent pada contoh diatas berfungsi menarik/strech konten untuk memenuhi suatu container. wrap_content pada contoh diatas berfungsi membuat konten dalam format “tile”

3. Menggunakan Resources Aplikasi Android

Sebagai tambahan bagi kode Java dan XML, resource aplikasi adalah elemen-elemen media dan beragam tipe file yang memberikan kontribusi pada satu atau lebih fungsionalitas. Dapat berupa file-file XML yang berisi parameter-parameter animasi atau string teks, file image bitmap atau stream audio dan video.

Satu dari alasan utama meng-eksternalisasi sumber daya ini adalah dapat memiliki satu set sumber daya untuk beragam hal, seperti untuk ukuran layar yang berbeda atau versi bahasa yang berbeda. Lokalisasi bahasa dapat melokalisasi aplikasi ke berbagai bahasa negara. Lokalisasi bahasa ini dapat secara mudah direferensikan dalam kode Java dan dirubah jika perlu dengan mem-pointing-nya ke file name atau folder eksternal yang berbeda.

4. Image Bitmap

Resource aplikasi yang umum yakni image bitmap. Image bitmap PNG atau JPEG ditempatkan di folder /res/drawable. Image tersebut kemudian dapat direferensikan berdasarkan nama file saja (tanpa ekstension) di kode Java maupun di XML. Karenanya pastikan file PNG dan JPG tidak memiliki nama yang sama

Selain itu, berlawanan dengan konvensi penamaan file normal, nama file image dapat hanya berisi hanya angka dan huruf kecil, jadi pastikan anda ingat selalu aturan ini (satu diantara sekian banyak anomali dalam programming Android).

Kesimpulannya, untuk menset-up image bitmap untuk digunakan dalam aplikasi yaitu dengan melakukan hal-hal berikut :
Berikan nama file dengan benar
Gunakan format PNG atau JPG
Pastikan file-file tersebut berada di folder /res/drawable sehingga android dapat menemukannya.

Sumber :
Share:

Komponen Utama Aplikasi Android

Komponen aplikasi adalah bagian penting dari sebuah aplikasi Android. Komponen ini harus terhubung dengan AndroidManifest.xml file yang menggambarkan setiap komponen dari aplikasi dan bagaimana mereka berinteraksi.

Ada empat komponen utama yang dapat digunakan dalam aplikasi Android :
Activity
Sebuah Activity akan menampilkan antarmuka aplikasi di layar, sebagai contoh ketika kita membuka sebuah aplikasi maka akan muncul tampilan dari aplikasi tersebut.
Activity diimplementasikan sebagai subclass dari class Activity sebagai contoh :
Broadcast Receivers
Broadcast Receiver berfungsi menerima pesan intent dari aplikasi lain atau dari sistem. Sebagai contoh, suatu aplikasi mengirim pesan berisi perintah tertentu untuk aplikasi lain bahwa beberapa data telah diunduh ke perangkat dan tersedia bagi mereka untuk menggunakan apklikasi tersebut, jadi Broadcast Receiver inilah yang akan menangani komunikasi ini dan akan melakukan tindakan yang tepat.Sebuah Broadcast Receiver diimplementasikan sebagai subclass dari class BroadcastReceiver dan setiap pesan akan dikirim dan diterima sebagai objek Intent.
Content Providers
ContentProvider adalah penyedia konten dari satu aplikasi ke aplikasi lain atas perintah tertentu. Perintah tersebut ditangani oleh sebuah method dari class ContentResolver. Data dapat disimpan dalam sistem file, database atau di tempat lainnya.ContentProvider diimplementasikan sebagai subclass dari class ContentProvider dan harus menerapkan satu set standar API yang memungkinkan aplikasi lain untuk melakukan transaksi.
Komponen Tambahan
Ada beberapa komponen tambahan yang digunakan dalam pembuatan aplikasi selain yang disebutkan di atas, diantaranya :
Sumber :
Share:

Selasa, 10 Desember 2019

Perkembangan Android

Sejarah sistem operasi Android pertama kali didirikan pada 2003 oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Android diciptakan untuk menyaingi sistem operasi yang populer saat itu seperti Symbian dan Windows Mobile. Pada saat awal-awal dibentuk, sistem operasi Android sempat mengalami jatuh bangun. Sampai pada Agustus 2005, Google secara resmi mengakuisisi Android dan menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google.
Tim Android yang dipimpin oleh Andy Rubin kemudian melakukan perkembangan Android sistem agar dapat berjalan pada platform perangkat seluler berbasis Kernel Linux. Melalui Android, Google berencana untuk masuk ke dalam pasar Hp dunia. Sampai akhirnya pada Oktober 2008, Google secara resmi memperkenalkan produk Hp dengan sistem operasi Android pertamanya yang bekerjasama dengan HTC, yaitu HTC Dream. Setelah itu, pada tahun 2010, Google resmi merilis Nexus yaitu Hp dengan sistem operasi Android yang diproduksi oleh 3 mitranya yaitu HTC, LG, dan Samsung.

Sejak April 2009, versi Android dikembangkan dengan nama kode yang dinamai berdasarkan makanan pencuci mulut dan penganan manis. Masing-masing versi dirilis sesuai urutan alfabet, yakni Astro (1.0), Bender (1.1),  Cupcake (1.5), Donut (1.6), Eclair (2.0–2.1), Froyo (2.2–2.2.3), Gingerbread (2.3–2.3.7), Honeycomb (3.0–3.2.6), Ice Cream Sandwich (4.0–4.0.4), Jelly Bean (4.1–4.3), KitKat (4.4+), Lollipop (5.0+), Marshmallow (6.0+), Nougat (7.0+) dan Android Oreo (8.0+),dan yang terbaru adalah Android Pie (9.0+).

Berikut dibawah ini urutan detail perkembangannya:

1. Android 1.0 Astro
Pertama kali dirilis pada 23 Spetember 2008. Sebenarnya Android versi pertama ini akan dinamai dengan nama “Astro” tapi karena alasan hak cipta dan trademark nama”Astro” tidak jadi disematkan pada versi pertama dari OS Android ini. HTC Dream adalah ponsel pertama yang menggunakan OS ini.

2. Android 1.1 Bender
Pertama kali dirilis pada 9 Februari 2009. Versi Android kedua ini lagi lagi mengalami masalah penamaan yang sama dengan versi pertamanya. Pada awalnya Android ini akan diberi nama “Bender” akan tetapi karena alasan melanggar trademark, nama “Bender” tidak jadi disematkan pada versi Android ini. Awalnya versi OS Android ini dirilis untuk perangkat T-Mobile G1 saja. Versi ini merupakan update untuk memperbaiki beberapa bugs, mengganti API dan menambahkan beberapa fitur.

3. Android 1.5 Cupcake

Pertama kali dirilis pada 30 April 2009. Nah, mulai versi Android ini penamaan menggunakan nama makan pencuci mulut (dessert) mulai digunakan, karena ini merupakan versi yang ketiga maka penamaan diawali dengan huruf “C” dan jadilah “Cupcake” menjadi nama resmi dari versi OS Android ketiga ini. Sistem operasi versi paling awal ini memiliki fitur yang dibilang sudah lazim saat ini seperti  kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

4. Android 1.6 Donut
Dirilis pertama kali pada 15 September 2009. Terdapat peningkatan pada fitur pencarian dan UI yang lebih user friendly. Pada versi ini juga sudah mendukung teknologi CDMA/EVDO, 802.1x, VPNs. Donut menandai titik dimana Android sudah bisa disematkan dalam di perangkat dengan beberapa ukuran layar yang berbeda. Selain itu, untuk memudahkan pengguna dalam menjelajahi antarmuka ponsel, muncul fitur baru berupa search box yang ada dalam home screen.

5. Android 2.0-2.1 Eclair
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 Eclair, untuk pertama kalinya membawa fitur baru untuk mempermudah pengguna dalam bepergian, yakni Google Map. Fitur peta yang kelak sangat populer itu datang lengkap dengan turn-by-turn navigation dan panduan suara  (voice guidance) yang masih ada hingga sekarang. Perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Beberapa versi updatenya antara Android v.2.0 kemudian v2.0.2 dan terakhir v.2.1.

6. Android 2.2 Froyo (Frozen Yoghurt)
Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

7. Android 2.3 Gingerbread
Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

8. Android 3.0/3.1 Honeycomb
 Pertama kali diperkenalkan pada 22 Februari 2011 dan Motorola Xoom adalah yang pertama kali menggunakannya. Android versi ini merupakan OS yang didesain khusus untuk pengoptimalan pengunaan pada tablet PC. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Honeycomb mengusung beberapa perubahan dibanding OS Android untuk smartphone, seperti warna tema biru -bukan hijau- dan preview untuk widget.

9. Android 4.0 Ice Cream Sandwich
Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC.

10. Android 4.1/4.2/4.3/ Jelly Bean
Sistem Operasi Android berikutnya pada 2012 masih memiliki nomor versi “4”, tapi memiliki julukan baru, yakni Jelly bean (versi 4.1). Di sinilah Google mulai menerapkan teknologi asisten digital Google Now yang bisa diakses dengan sapuan jari dari home screen. (versi 4.2) Fitur photo sphere untuk panaroma, daydream sebagai screensaver, power control, lock screen widget, menjalankan banyak user (dalam tablet saja), widget terbaru.  (versi 4.3) Merupakan pembaharuan dari android jelly bean sebelumnya dimana rilis ada pada 24 Juli 2013 di San Francisco. Nexus 7 generasi 2 adalah Smartphone  pertama yang menggunakan OS tersebut.

11. Android 4.4 KitKat
Pada tanggal 3 september 2013. Meskipun pada awalnya di beri anma “Key Lime Pie” (“KLP”), nama itu berubah karena “sangat sedikit orang benar-benar tahu rasa key lime pie.” Sistem operasi Android KitKat membawa banyak peningkatan yang cukup signifikan. Pada versi ini, Google fokus meningkatkan user experience pengguna Android dengan meningkatkan performa sistem operasinya. KitKat memulai debutnya pada Google Nexus 5pada tanggal 31 Oktober 2013, dan dioptimalkan untuk berjalan pada rentang yang lebih besar dari perangkat dari versi Android sebelumnya, memiliki 512 MB RAM sebagai minimum yang disarankan.

12. Android 5.0 Lollipop
Android Lollipop adalah versi stabil terbaru dengan versi antara 5.0 dan 5.1. Diresmikan pada 25 Juni 2014 saat Google I / O, dan tersedia secara resmi melalui over-the-air (OTA) update pada tanggal 12 November 2014, untuk memilih perangkat yang menjalankan distribusi Android dilayani oleh Google (seperti perangkat Nexus dan Google Play edition). Salah satu perubahan yang paling menonjol dalam rilis Lollipop adalah user interface yang didesain ulang dan dibangun dengan yang dalam bahasa desain disebut sebagai “material design”. Perubahan lain termasuk perbaikan pemberitahuan, yang dapat diakses dari lockscreen dan ditampilkan pada banner di bagian atas screen.

13. Android 6.0 Marshmallow
Tiba di tahun 2015, Untuk menyudahi kekecawaaan pengguna Android terhadap Lollipop, Android kembali merilis sistem operasi baru yaitu Marshmallow. Sistem operasi ini membawa banyak fitur baru yang lebih canggih. Beberapa fitur baru yang ada di Marshmallow di antaranya adalah: Doze untuk menghemat baterai, dukungan sensor sidik jari untuk buka kunci layar, dukungan USB tipe C, dan fitur percobaan Multi-Window agar penggunanya bisa memakai 2 aplikasi berbeda dalam 1 layar.

14. Android 7.0 Nougat
Nougat (versi 7.0) keluaran 2016 adalah salah satu upgrade terbesar untuk sistem operasi Android. Sistem operasi Nougat adalah pengembangan dari Marshmallow. Versi Android ini membawa peningkatan performa dan antarmuka yang lebih intuitif. Selain itu, fitur Multi-Window yang masih dalam tahap uji coba sebelumnya kini sudah sempurna dan mendukung lebih banyak aplikasi. Dengan fitur ini, pengguna bisa pakai 2 aplikasi bersamaan, misalnya nonton YouTube sambil balas pesan WhatsApp

15. Android 8.0 Oreo
Setelah Nougat, Android Oreo (versi 8.0) yang dirilis pada 2017 menambah lebih banyak fitur multi-tasking seperti Picture-in-Picture. Bagian notifikasi ikut dirombak. Pengguna bisa mengatur notifikasi mana saja yang akan ditampilkan dan apa yang dilakukan perangkat saat menyuguhkannya. Tampilan Android Oreo sangat berbeda dengan pendahulunya. Tampilan UI di versi Oreo kini lebih rapi dan segar. Tampilannya pun lebih difokuskan untuk memudahkan pengguna mengakses aplikasi dan mencari informasi yang dibutuhkan.

16. Android 9.0 Pie
Inilah perkembangan Android sistem teranyar yang baru saja diresmikan pada Agustus 2018 lalu. Android Pie (versi 9.0) mengganti tiga tombol navigasi dengan tombol tunggal berbentuk elips. Versi Android terbaru dengan nama kue Pie ini membawa lompatan baru dalam sejarah sistem operasi handphone. Android Pie sudah didukung kemampuan kecerdasan buatan (AI). Berkat AI, Handphone Android jadi semakin pintar karena bisa mempelajari pola penggunaan secara otomatis. Android Pie bisa menyesuaikan konsumsi baterai dengan rutinitasmu sehari-hari.

17. Android 10.0 Q
Android q pertama kali di perkenalkan pada 7 agustus 2019 dan merupakan os android versi ke 10 yang telah resmi tersedia untuk beberapa smartphone .seperti google pixel dan beberapa smartphone lain ,tidak berbeda jauh dengan android pie ,android 10 atau android q fokus pada pengembangan theme gelap atau dark theme secara menyeluruh.

Sumber :





Share:

Kekurangan dan Kelebihan Aplikasi Mobile


Keuntungan dari Aplikasi Mobile :

  • Nyaman menyediakan akses cepat dan mudah konsumen karena berada pada perangkat mobile mereka.
  • Konten sepenuhnya dimuat mudah mengenai mendalam konten media yang kaya dan lokasi pengguna/GPS berfungsi.
  • Waktu sesorang pengguna tahu berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan aplikasi setelah penggunaan pertama.
  • Analytics Anda dapat menambahkan pelacakan untuk menemukan tindakan pengguna.
  •  Ide baru Anda dapat menciptakan sebuah konsep baru yang menyediakan uuntuk melibatkan menghibur atau pengalaman produktif bagi pengguna
  •  Menghasilkan pendapatan Anda dapat menetapkan harga untuk pengguna untuk mendownload aplikasi Anda.


Kekurangan dari Aplikasi Mobile :

  • Terbatas mencapai sebuah aplikasi terbatas jangkauan sebagai aplikasi yang berbeda diperlakukan untuk platform yang berbeda seperti IPhone taua Android.
  • Biaya untuk mengembangkan biaya untuk membangun sebuah aplikasi bisa tinggi. Bahkan harga rendah pengembang menetapkan harga layanan ini untuk mulai dari perjanjian.
  • Biaya pemasaran ada jutaan aplikasi mobile di pasar. Ada baik waktu dan biaya keuangan utnuk bediri out dari kompetisi.
  •  Harapan hidup seorang pengguna yang mendownlioad aplikasi  menghapus sebuah aplikasi yang tidak digunakan cukup sering atau bisa tersesat disemua aplikasi lain yang telah mendownload.
  •  Proses persetujuan bahkan setelah mengembangkan aplikasi apple harus meninjau dan menyetujui.
  •  Upgrade pengguna harus mendownload untuk memiliki aplikasi terbaru.
  •  Nilai proposisi sementara harga untuk membangun sebuah aplikasi terus menurun kesulitan untuk berdiri keluar dan diperhatikan telah meningkat secara dramatis.



Sumber : 
https://wmamedan.blogspot.com/2019/05/kelebihan-dan-kekurangn-aplikasi-mobile.html
Share:

Senin, 09 Desember 2019

Kekurangan dan Kelebihan Perangkat Mobile

Kelebihan :
• Banyak pilihan devices mulai dari kalangan bawah sampai atas
• Aplikasi yang banyak dan sebagian besar gratis
• Open-Source , jadi kita mudah oprek-oprek kode sumber Android
• User-Friendly
• Terdapat Google Now (untuk Android Jelly Bean)
• Multitasking

Kekurangan :
• Update OS system yang lama
• Android terkadang menimbulkan lag bahkan hang
• Banyak memakan resource sehingga mengurangi pemakaian baterai
• Terkadang Android rentan sekali terhadap virus

Sumber :
http://putrahagatha.blogspot.com/2018/02/kelebihan-dan-kekurangan-sistem-operasi.html
Share:

Perangkat Mobile


Apa itu perangkat mobile?

Perangkat mobile adalah istilah umum untuk semua jenis komputer yang dapat digenggam. Perangkat ini dirancang untuk mudah dibawa kemanapun (portabel) dan dapat digenggam dengan tangan. Beberapa jenis perangkat mobile seperti tablet, e-reader (alat baca buku elektronik), dan smartphone sudah sangat mampu mengerjakan tugas-tugas yang umumnya dikerjakan di laptop atau komputer desktop.

Penggunaan Mobile Perangkat Mobile 

Untuk penggunaan perangkat mobile, kita dapat klasifikasikan ke dalam beberapa macam penggunaan yang umum digunakan oleh perangkat mobile. Beberapa macam penggunaan tersebut antara lain:

1.     Telepon dan messaging (SMS)
Penggunaan ini sebenarnya merupakan fungsi dasar dan awal dari diciptakannya perangkat mobile. Karena memang fungsinya adalah sebagai alat komunikasi, sehingga cukup dengan penggunaan voice dan layanan pesan (Short Message Service), kita bisa berkomunikasi jarak jauh dengan orang lain.

2.     Multimedia dan Game
Merupakan penggunaan tambahan dari sisi hiburan (entertainment) yang ditunjukkan bagi pengguna perangkat mobile. Sekarang, fasilitas multimedia sudah sangat umum dijumpai pada perangkat mobile. Fitur-fitur seperti radio,mp3 player, sampai video player adalah beberapa contoh penggunaan multimedia yang sekarang banyak dijumpai pada perangkat mobile. Tak kalah pentingnya, game juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perangkat mobile saat ini. Rasanya hamper semua perangkat mobile memiliki game yang sudah terinstall didalamnya.

3.     Internet Browsing
Dengan adanya fasilitas ini, sangat memungkinkan bagi kita mengakses internet dengan sangat mudah dimanapun dan kapanpun. Hal ini sudah menjadi kebutuhan dasar untuk penggunaan perangkat mobile.

4.     Kamera
Ada tidaknya fitur kamera digital nampaknya saat ini telah menjadi salah satu kriteria gadgeters dalam memilih perangkat mobile.

5.     Pertukaran Data
Kapasitas memori yang semakin besar dapat memungkinkan pengguna perangkat mobile untuk melakukan penyimpanan data dalam jumlah besar. Dengan adanya fitur pertukaran data seperti bluetooth, infrared, MMS (Multimedia Message Service), dan sebagainya memungkinkan pengguna untuk saling bertukar data.

6.     Transaksi Mobile
Kemudahan dalam bertransaksi kini dapat dilakukan secara online via perangkat mobile. Pengguna dapat melakukan transaksi melalui SMS banking, atau mobile banking.

7.     Penggunaan Lainnya
Serta penggunaan lainnya yang menjadikan penggunaan perangkat mobile telah begitu membudaya dikalangan masyarakat. Sebagai contoh, penggunaan perangkat  mobile untuk memenuhi hasrat style hidup tak kalah pentingnya bagi sebagian orang.

Macam-Macam Perangkat Mobile :

Ada beragam perangkat mobile yang saat ini bisa anda jumpai di sekitar anda, bahkan beberapa diantaranya mungkin sedang anda gunakan sekarang. Apa sajakah itu dan manakah yang paling senang atau lebih suka untuk anda gunakan ?

1. Komputer Tablet
Komputer tablet atau yang lebih dikenal dengan sebutan tablet adalah sebuah komputer pribadi yang dirancang portabel sama seperti laptop. Biasanya ini dilengkapi dengan sistem operasi seluler dan sirkuit pemrosesan layar sentuh LCD dan baterai isi ulang yang berada dalam satu paket.

Meskipun mirip dengan laptop, namun kedua perangkat tersebut mempunyai perbedaan dalam segi performa dan penggunaannya. Perbedaan yang paling tampak adalah Laptop tidak memiliki keyboard fisik atau touchpad. Sebaliknya, tablet menggunakan keyboard virtual yang dapat digunakan melalui sentuhan jari pada layarnya.

Ukurannya yang lebih ringan dan tipis membuat alat ini banyak diminati oleh masyarakat. Tablet modern sangat mirip dengan smartphone modern yang ada sekarang ini. Satu-satunya perbedaannya adalah tablet relatif memiliki bentuk yang lebih besar dari ponsel pintar, yaitu dengan layar 7 inchi (18 cm) atau bahkan lebih besar lagi.

2. Pembaca Elektronik (e-reader)

Pembaca Elektronik (e-book) atau yang juga disebut sebagai e-reader adalah perangkat yang biasa digunakan untuk membaca konten, surat kabar, dokumen dan sebagainya. E-reader yang mandiri biasanya memiliki konektivitas nirkabel untuk mengunduh konten dan melakukan tugas berbasis web lainnya.
Bentuk dari E-reader ini menyerupai komputer tablet, yang memang sengaja dirancang untuk digunakan membaca buku digital (e-book). Beberapa contoh perangkat e-reader adalah Amazon Kindle, Barnes & Noble Nook dan Kobo.

3. Smartphone
Smartphone adalah jenis ponsel yang lebih handal daripada ponsel tradisional. Selain memiliki fitur dasar yang sama, (seperti panggilan telepon, pesan suara dan teks), smartphone dapat terhubung ke internet melalui Wi-Fi atau data seluler (yang membutuhkan pembelian paket data bulanan).

Dengan demikian, anda dapat menggunakan smartphone untuk mengerjakan tugas-tugas yang biasanya juga anda kerjakan dengan menggunakan komputer (seperti mengecek email, browsing, atau belanja online).

Mayoritas smartphone menggunakan layar sentuh yang berarti tidak memiliki keyboard fisik. Dengan demikian, anda akan mengetik melalui keyboard virtual yang dapat anda sentuh di monitor.

4. Perangkat Seluler Lainnya
Selain beberapa jenis perangkat yang telah disebutkan di atas, beberapa pemutar musik portabel juga diketahui sudah memiliki akses ke internet dan dapat mengunduh aplikasi untuk meningkatkan nilai dan kegunaannya bagi pemiliknya.
Apple’s iPod touch adalah salah satu contohnya. Ini adalah iPhone tanpa ponsel yang pernah diciptakan dan termasuk perangkat mobile. Dalam semua hal, ia menawarkan pengalaman yang sama. Selain itu ada pula Walkman Sony high-end,  yang merupakan pemutar audio mewah dengan aplikasi streaming Android.

Sumber :

Share:

Aplikasi Mobile


Apa itu Aplikasi mobile?

Mobile aplikasi merupakan proses pengembangan aplikasi untuk perangkat genggam seperti PDA, telepon genggam atau asisten digital perusahaan. Aplikasi ini sudah terdapat di telepon pada proses manufaktur atau didownload pelanggan dari toko aplikasi dan juga distribusi perangkat lunak mobile platform lainnya.

Sejumlah orang sering kali memiliki pandangan yang salah terkait aplikasi mobile. Beberapa di antaranya ada:

1.Pengembangan mobile application lebih mudah
Banyak pihak yang merasa bahwa pengembangan aplikasi mobile lebih mudah, akan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya. Aplikasi mobile juga memiliki sejumlah hal kompleks yang membuat proses pengembangannya menjadi lebih rumit.

 2.Pengembangan aplikasi mobile lebih cepat
Selain dianggap lebih mudah oleh berbagai pihak, pengembangan aplikasi mobile juga sering kali dianggap lebih cepat. Faktanya, pengembangan aplikasi mobile tidak lebih lambat atau lebih cepat, semua itu bergantung pada tingkat kompleksitas dari aplikasi itu sendiri.

3. Pengembangan aplikasi mobile lebih murah

Pengembangan aplikasi mobile dan perangkat yang baik tidak harus murah. Perangkat mobile itu sendiri tidak murah jika Anda membandingkannya dengan biaya Pocket PC atau Tablet PC yang terhubung dengan komputer desktop. Pada saat Anda selesai membeli Pocket PC dan semua aksesorisnya, mungkin akan sama mahalnya dengan desktop (dan mungkin lebih mahal).

Faktanya, teknologi diciptakan untuk mempermudah hidup manusia. Jadi, sebelum Anda membuat aplikasi mobile, pastikan aplikasi tersebut sudah memenuhi beberapa hal berikut ini:

1. Meningkatkan kualitas hidup manusia
Dengan diciptakannya aplikasi dalam bentuk mobile, maka kiranya aplikasi tersebut dapat lebih mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Misalnya para pengguna hanya perlu menggunakan satu (1) aplikasi saja untuk mengorder transportasi umum (efisien).

2. Meningkatkan komunikasi
Aplikasi mobile dapat digunakan sebagai saluran untuk berbagi informasi terkait pekerjaan atau yang lainnya. Dengan demikian, maka para penggunanya akan merasa dimudahkan.

3. Meningkatkan proses bisnis yang sudah ada
Dalam pekerjaan, adanya aplikasi mobile dapat meningkatkan proses bisnis yang sudah ada. Contoh kecil dapat kita lihat dari penggunaan aplikasi instant messaging, WhatsApp. Banyak dari pekerja yang aktif menggunakan WhatsApp sebagai aplikasi mobile untuk mendukung dalam hal komunikasi.

4. Meningkatkan customer satisfaction
Aplikasi mobile yang ideal adalah yang user-friendly, terutama bagi para pelanggan. User experience menjadi salah satu hal yang sangat penting yang kemudian berhubungan dengan customer satisfaction. Saat pelanggan merasa dilayani dengan baik melalui aplikasi mobile, maka customer satisfaction pun akan meningkat. Dengan memiliki customer satisfaction yang baik, hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan penjualan dari perusahaan Anda.

Sumber :
https://idprogrammer.com/pengertian-mobile-web-dan-mobile-aplikasi/
https://blog.compro.id/2016/08/apa-itu-aplikasi-mobile/
Share:

Blog Archive

Theme Support